Aku
lihat kembali,,
Di
sana, di sana ada yang menghancurkan,,
Merusak
dan mencemarinya,,
Aku
lihat, aku lihat kepulan asap,,
Asap
yang terhirup dan menyesakan,,
Batuk
kami kau anggap rejeki untukmu,,
Kau
tertawa lebar atas penderitaan ini,,
Syair
ini pun terangkai dengan perih,,
Perih
atas tawamu yang menyesakan,,
Nafas
kami tersendat kau bernyanyi,,
Kau
teriak seakan membela,,
Membela
buruh-buruh yang kau jadikan robot,,
Pedulikah
mereka yang duduk di sana,,?
Di
balik mejanya dengan segala kenikmatan,,
Mereka
tertawa tapi menutup mata,,
Mereka
teriak tapi menutup telinga,,
Merah
ini yang setia untuk putih,,
Tapi
akankan terus berkibar dengan gagahnya,,?
Lihat,
lihat di sana,,
Mereka
yang membelamu menangis wahai merah putih,,
Lihat,
lihat di sana,,
Mereka
yang menghormatimu terjatuh,,
Maka
turunlah kau sejenak di tengah tiangmu merah putihku,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar