aku memang tinggal di perkampungan,,
perkampungan yang perlahan terkontaminasi oleh bercak-bercak kapitalis,,
salahkah mereka,,?..biar kalian yang menilai,,
tiba-tiba saja subuh tadi dering itu terdengar,,,
saat kuraih penuh perjuangan antara bangkit dan mata terpejam,,
sang bunda menanyakan kabar putranya (Surnadi Bear Nardi),,
dengan terkejut aku menjawab tak mengetahuinya,,
tapi aku bersyukur dengan dering itu yang memaksaku bangkit,,
sehingga aku tak tertinggal oleh kewajibanku pada sang khaliq,,
pagi ini aku ingin memulai dengan senyum penuh harapan,,
saat ku gerakan tubuh-tubuh kaku ini,,aku terkejut,,
terkejut bersanding bahagia,,
karena aku masih mendengar kicauan burung-burung yang bebas liar,,
entah kapan terakhir itu saat aku dengar,,
karenanya aku begitu merindukan masa kecil dulu,,
dengan penuh manja canda tawa tercipta saat pagi menjelang,,
kicauan burung yang menghiasi kehidupan dan semangat lalu lalang para petani,,
dan aku teriak tanpa peduli mereka terganggu atau tidak,,
ya,,seperti burung-burung itu yang berkicau dan terbang bebas mengitari cakrawala,,
penuh ceria aku menikmati pagi itu,,
masa di mana aku hanya befikir tentang kebahagian,,
kebahagiaan yang bisa tercipta dengan imajinasi tanah liat,,
dengan sahabat aku bercanda dan dengan sahabat aku menuangkan kreatifitas,,
masih adakah masa-masa itu,,?
Reza Ibnu Malik,,Minggu,,12 Februari 2012,,06:49
(penuh tanya saat memori itu memutar masa kecilku pada pagi ceria ini),,
Entri Populer
-
Menari dengan segala kemunafikan,, Lenggak-lenggoknya bagai api panas yang siap menyambar dan membakar,, Senyum terlempar penuh racun ...
-
Aku lihat kembali,, Di sana, di sana ada yang menghancurkan,, Merusak dan mencemarinya,, Aku lihat, aku lihat kepulan asap,, Asap ...
-
Kapitalis,, kau berdiri tegak dan menjulang tinggi,, berlari kecang meninggalkan mereka yang seharusnya berhak,, kapitalis,, denganmu memang...
-
senyum itu terlempar dengan indah,, kalau pun ini bukan yang spesial buatku,, tapi aku merasakan bahagia ini,, bahagia atas segala pancar...
-
aku hanya ingini kau tetap di sampingku bersama senyum-senyum itu,, bersamaku nyanyikan lagu kita dan mnyuarakan hati kita,, saat percik mim...
-
Siapa yang salah,siapa yang bodoh dan siapa yang pengecut,,,? tidak biasanya aku pulang melewati jalan yang itu,, dengan bergegas mengend...
-
aku masih ingat tatapan itu penuh linangan air mata,, aku masih ingat isak tangis itu,, aku masih terbayang wajah itu penuh harapan,...
-
Di ruang kapitalis aku melangkah sendiri tanpa arah,, Dari kejauhan aku melihat seseorang yang sepertinya aku pernah lihat sebelumnya,, Dan ...
-
aku hanya mampu pandangi wajah itu,, ketidakberdayaanku saat ada di depanya membuatku hanya terdiam,, terkadang melakukan hal yang di luar k...
-
syair ini terangkai perih,, bongkahan itu masih berarti,, di antara gejolak yang tak terkendali,, masih tersirat percik-percik untuk m...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar