Anggur-anggur itu telah di tuang,,
dialog segelas angin bertemu untuk menghilangkan dahaga,,
cangkirnya menutupi perih dan hausnya,,
tegukan yang membasahi rongga-rongga itu,,
mencoba bermain dengan bayangannya yang tak pernah pergi,,
pun kecoa-kecoa beterbangan mengitari langit-langit dan hinggap sejenak,,
sejenak untuk mengotorinya,dan menjadikannya jijik di antara mereka,,
dan kini semua hanya sejenak melihat untuk berpaling,,
sejenak meludah dan pergi,,
sejenak meraba dan memukul,,
tapi dia pun sejenak berlinang untuk meratapi,,
lalu kembali untuk berdusta dan mabuk bersama serakahnya,,
sejenak itu tak berarti baginya,,
karena sejenaknya hanya perlintasan bagi topeng yang berganti,,
entah sejenak atau abadi baginya,,
tapi dia pun berharap ini hanya sejenak,,
kadang sadarnya sejenak mengantarkan pada sebuah kedamaian,,
semoga sejenaknya bisa mengubah hal berarti baginya yang abadi,,
Entri Populer
-
Menari dengan segala kemunafikan,, Lenggak-lenggoknya bagai api panas yang siap menyambar dan membakar,, Senyum terlempar penuh racun ...
-
Aku lihat kembali,, Di sana, di sana ada yang menghancurkan,, Merusak dan mencemarinya,, Aku lihat, aku lihat kepulan asap,, Asap ...
-
Kapitalis,, kau berdiri tegak dan menjulang tinggi,, berlari kecang meninggalkan mereka yang seharusnya berhak,, kapitalis,, denganmu memang...
-
senyum itu terlempar dengan indah,, kalau pun ini bukan yang spesial buatku,, tapi aku merasakan bahagia ini,, bahagia atas segala pancar...
-
aku hanya ingini kau tetap di sampingku bersama senyum-senyum itu,, bersamaku nyanyikan lagu kita dan mnyuarakan hati kita,, saat percik mim...
-
Siapa yang salah,siapa yang bodoh dan siapa yang pengecut,,,? tidak biasanya aku pulang melewati jalan yang itu,, dengan bergegas mengend...
-
aku masih ingat tatapan itu penuh linangan air mata,, aku masih ingat isak tangis itu,, aku masih terbayang wajah itu penuh harapan,...
-
Di ruang kapitalis aku melangkah sendiri tanpa arah,, Dari kejauhan aku melihat seseorang yang sepertinya aku pernah lihat sebelumnya,, Dan ...
-
aku hanya mampu pandangi wajah itu,, ketidakberdayaanku saat ada di depanya membuatku hanya terdiam,, terkadang melakukan hal yang di luar k...
-
syair ini terangkai perih,, bongkahan itu masih berarti,, di antara gejolak yang tak terkendali,, masih tersirat percik-percik untuk m...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar