Entri Populer

Jumat, 17 Februari 2012

KENDURI WANGSA,,



aku masih lihat,memerah dan bersinar memancar,,
aku masih dengar gelak tawa,dan tangis-tangis itu,,
purnama redup dan bintang bersembunyi,,
seakan enggan menjadi saksi,,

tak terlintas dalam bayang-bayang itu,mereka ada bersama serakahnya,,
saat satu persatu sandiwara tertonton oleh ribuan pasang mata,,
saat tangis tak bertuan terlihat meneteskan air mata berpura,,
aku mengelik,sesaat menyesakan hirup udara berbau,,

mereka dan segala keterpurukan hanya boneka,,
boneka dari wangsa-wangsa yang tak bertuan,,
begitu fulgar aku melihat topeng-topeng bersama tawa-tawa itu,,
melangkah pada sebuah cahaya redup tanpa penyesalan,,

masih,,
masihkah ada cahaya kecil untuk terangi sejenak,,
agar dapat kami tegakan dan rangkai segala puing-puing ini,,
agar terwujud harapan-harapan yang masih melayang tinggi,,
dengan nanar mata bangkit bersama tanpa putus asa,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar